4/23/2012

Mengalahkan Dajjal dengan Dalil

Bismillahir-rahmanir-rahim
Assalamu'alaikum wrwbr,

GAGASAN NABI SUCI MUHAMMAD S.A.W. UNTUK MENGALAHKAN DAJJAL DENGAN DALIL.



Jika Hadis itu kita baca dengan teliti,niscaya akan bertambah jelas apa yang dimaksud dengan membunuh Dajjal,Hadis-hadis itu berbunyi sbb:
“Apabila ia (Dajjal) muncul,dan aku ada ditengah-tengah kalian,aku akan mengalahkan dia dengan dalil;dan apabila ia muncul sedangkan aku tak ada ditengah-tengah kamu,hendaklah tiap-tiap orang berbantah dengan dia” (Kanzul-Ummal,jilid VII,halaman 2076).
Hadis lain lagi berbunyi sbb:
“Maka apabila ia (Dajjal) muncul dan aku ada ditengah-tengah kamu,aku akan mengalahkan dia dengan dalil atas nama kaum Muslimin;akan tetapi apabila ia muncul sesudahku,hendaklah tiap-tiap orang berbantah dengan dia atas nama sendiri” (Kanzul-Ummal,jilid VII,hal.2025 dan 2079).

Hadis-hadis tersebut menerangkan seterang-terangnya bahwa apabila Dajjal muncul di zaman Nabi Suci s.a.w.,beliau akan mengalahkan dia dengan dalil. Ini menunjukkan bahwa membunuh Dajjal berarti memberantas kejahatan Dajjal;oleh karena Dajjal menyesatkan manusia dengan tipu muslihatnya yang halus dan dengan menimbulkan keragu-raguan dalam batin manusia,maka kejahatan Dajjal hanya bisa diberantas dengan dalil. Maka dari itu,Nabi Suci s.a.w. bersabda bahwa beliau akan mengalahkan Dajjal dengan dalil. Demikian pula terbunuhnya Dajjal oleh al-Masih,ini harus diartikan seperti dikalahkannya Dajjal oleh Nabi Suci dengan dalil;dengan perkataan lain,al-Masih juga akan mengalahkan Dajjal dengan dalil atau menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dengan jalan dakwah. Bahwa perkataan qotala mempunyai pula arti seperti tersebut diatas,ini diketemukan dalam kamus Arab. Dalam kitab Nihayah,kitab kamus Hadis,disana diuraikan bahwa kata-kata Qotalallohu Sa’dan (yang makna aslinya,semoga ALLAH membunuh Sa’ad) ini berarti dafa’allohu syarrohu,artinya “semoga ALLAH mengelakkan kejahatannya”. Hadis tersebut dikutip sehubungan dengan peristiwa Tsaqifah. Selanjutnya,tatkala orang-orang membicarakan sumpah setia kepada dua Khalifah yang saling bermusuhan,salah seorang berkata sbb: “uqtulul-akhira” (makna aslinya,tolaklah khalifah yang lain).
Jika kita ingat akan Hadis lain,yang ada hubungannya dengan Hadis tersebut,kita menemukan bukti lagi,bahwa yang dimaksud membunuh Dajjal ialah menangkis kejahatannya. Ada beberapa Hadis yang menerangkan bahwa barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari Surat al-Kahfi,ia akan selamat dari fitnahnya Dajjal. Ini berarti bahwa Dajjal bukan akan membunuh manusia,melainkan akan menyesatkan mereka dari jalan yang benar dengan menimbulkan keragu-raguan dalam batin mereka. Oleh sebab itu, supaya orang selamat dari fitnahnya Dajjal,orang dianjurkan supaya membaca ayat-ayat Qur’an Suci.

Setidak-tidaknya jelas sekali bahwa Hadis ini adalah Sahih. Fitnahnya Dajjal bukanlah berarti membunuh manusia,melainkan menyesatkan mereka dengan bisikan jahat dan menimbulkan keragu-raguan. Jika demikian itulah yang dimaksud dengan fitnahnya Dajjal,maka cara pemberantasannya harus sama pula. Bacalah sekali lagi Hadis berikut ini:
FAWALLOHI INNAR ROJULA LAYA’TIIHI WAHUWA YAHSIBU ANNAHU MU’MINUN FAYATTABI’UHU MIMMA YAB’ASTU BIHI MINASY SYUBUHAATI
“Demi ALLAH! Orang akan datang kepadanya (Dajjal) dengan keyakinan bahwa ia adalah Mukmin,akan tetapi ia mengikuti dia,karena keragu-raguan yang ditimbulkan dalam batinnya”.
THO’AMUL MU’MINI FI ZAMANID DAJJALI THO’AMUL MALAAIKATIT TASBIIHU WATTAQDIISU,FAMAN KANA MANTHIQUHU YAUMAIDZIT TASBIIHU WATTAQDIISU ADZHABALLOHU TA’ALAA ‘ANHUL JUU’A.
“Makanan orang Mukmin pada zaman Dajjal adalah makanan para Malaikat,yakni memuliakan dan memahasucikan ALLAH;maka barangsiapa di zaman itu memuliakan dan memahasucikan ALLAH,maka bagi dia,ALLAH akan menghilangkan kelaparan” (Kanzul-Ummal,jilid VII,hal.2041).
MAN QOOLALLOOHU ROBBII HATTA YAMUUTA ‘ALAA DZAALIKA FAQOD ‘USIMA MIN FITNATID DAJJALI.
“Barangsiapa berkata,ALLAH adalah Tuhanku,dan terus berbuat demikian sampai ia mati,ALLAH akan menyelamatkan dia dari fitnahnya Dajjal” (Idem,jilid VII,halaman 2080).

INNALLOOHA TA’ALA YU’SIMUL MU’MINA YAUMAIDZIN BIMA ‘ASOMA BIHIL MALAAIKATA MINAT TASBIIHI.
“Sesungguhnya ALLAH akan menyelamatkan orang Mukmin dengan hal yang sama seperti ALLAH menyelamatkan para Malaikat,yakni dengan mengagungkan ALLAH” (Idem,jld VII,hal.2090).

Dari Hadis-hadis tersebut terang sekali bahwa orang Mukmin akan diselamatkan dari fitnahnya Dajjal dengan jalan mengagungkan ALLAH SWT. Yang dimaksud makanan orang Mukmin pada zaman fitnahnya Dajjal ialah makanan rohani;karena sebagaimana makanan jasmani itu dimaksud untuk memelihara jiwa. Jadi Hadis tersebut menerangkan bahwa manusia akan diselamatkan dari kebejatan moral dan rohani yang dibuat oleh Dajjal dengan penyembuhan rohani,yakni dzikir kepada ALLAH. Memang benar bahwa ada sebuah Hadis yang menerangkan berperang melawan Persi dan Romawi,akan tetapi Hadis ini mungkin mengisyaratkan Perang Salib,tatkala seluruh bangsa-bangsa Kristen dikerahkan untuk menghancurkan Islam dengan pedang. Satu hal sudah jelas,bahwa obat yang dapat menyembuhkan orang dari fitnahnya Dajjal yang berhubungan dengan masalah agama,itu bersifat rohani. Dalam sebuah Hadis diterangkan bahwa jika pada waktu munculnya Dajjal Nabi Suci s.a.w. masih hidup,maka beliau akan mengalahkan Dajjal dengan dalil-dalil,bahkan beliau menganjurkan agar para pengikut beliau juga berbuat demikian,jika nanti Dajjal muncul sesudah beliau. Selanjutnya beliau menganjurkan agar para pengikut beliau membaca Surat Al-Kahfi,yang isinya membahas ajaran Kristen dan sejarah agama Kristen;sudah barang tentu tujuan beliau ialah agar para pengikut beliau mengumpulkan kekuatan rohani untuk menolak segala bujukan-bujukan duniawi yang disajikan oleh fihak Kristen. Dalam Hadis lain Nabi Suci s.a.w. menganjurkan agar orang banyak berdzikir kepada ALLAH,karena dengan jalan ini orang semakin dekat kepada ALLAH,dengan demikian ia memperoleh kekuatan rohani. Datangnya Masih Mau’ud mempunyai tujuan yang sama,yakni menghidupkan kembali iman manusia,dan memperbaiki kembali rohani manusia,yang sudah kalut karena merajalelanya peradaban kebendaan.

Jadi yang dimaksud membunuh Dajjal oleh Masih Mau’ud ialah,bahwa propaganda dan pengaruh Dajjal akan ditolak,dan orang-orang akan diselamatkan dari fitnahnya Dajjal.

Wassalam,

Maulana Muhammad Ali,MA.LL.B.

No comments:

Post a Comment