9/11/2012

KAYA YANG DICINTAI OLEH ALLAH SWT

Bismillahirrahmanirrahim, http://SyariahMarketing.com/?id=karyawan http://muhammaddarkuti.blogspot.com/2012/04/umroh-haji,html Assalamu'alaikum wrwbr... Cinta ALLAH SWT kepada hamba-Nya tdk tergantung pada keadaan miskin atau kaya. Banyak orang miskin yg dicintai ALLAH, demikian juga banyak orang kaya yg menjadi kekasih-Nya. Diantara 25 nabi dn rasul pun ada yg kaya dn ada yg miskin, begitu pula para sahabat Nabi SAW ada yg miskin tapi tidak sedikit juga yang kaya. Islam sangat memperhatikan pentingnya kekayaan walaupun tidak sampe menempatkan kekayaan sebagai penentu utama bagi keberhasilan dakwah Islam. Memang banyak peringatan ALLAH dlm al-Qur'an yg menyebutkan bhw kekayaan sering menggelincirkan manusia hingga mengundang adzab dari ALLAH seperti Qorun dll. Namun demikian Islam sesungguhnya tdk memposisikan kekayaan sebagai musuh. Islam menganjurkan agar kekayaan itu lebih baik jika didapatkan dari hasil bekerja milik sendiri,bukan dari hasil me-minta2 belas kasihan orang lain. Rasulullah SAW bersabda:'Tangan diatas lebih mulia dibndingkan dengan tangan yg dibawah,artinya memberi itu lebih baik daripada menerima' (HR.Bukhori). Kaya itu fitrah,kekayaan justru memberikan peluang lebih besar untuk dicintai ALLAH. Timbul pertanyaan, kekayaan seperti apa yg harus kita bangun/wujudkan? Jawabannya: 1. Kaya secara fisik, orang yg fisiknya normal tidak cacat,badannya sehat tidak sakit2an,enerjik tidak malas2an, maka orang tsb dpt dikatakan kaya secara fisik. Kesehatan merupakan kekayaan yg tidak ternilai, apalah gunanya uang yg melimpah jika sakit2an, apalah artinya rumah besar dan mewah jika harus terbaring lemah di Rumah Sakit. 2. Kaya secara finansial. Seseorang dpt disebut kaya scara finansial jika total aset yg dimilikinya berupa rumah, kendaraan, tabungan dll, melebihi total hutangnya, pendapatannya terus meningkat, rasio kekayaannya lebih dari satu. Jika salah satu unsur penting tsb tidak terpenuhi, maka orang tsb masih labil, mmpunyai potensi utk kaya skaligus mmpunyai resiko jatuh miskin. 3. Kaya secara mental. Ini berkaitan dg siapa menguasai siapa. Jika bertambahnya uang menjadikan kita sombong, maka kita dikuasai oleh uang. Orang bisa disebut kaya secara mental, jika bertambahnya uang menjadikannya sebagai orang yg rendah hati,rajin,disiplin,sabar dan peduli. 4.Kaya secara sosial. Bersyukurlah jika kita ditakdirkan kaya secara fisik, finansial dan mental. Itu berarti kita telah kaya secara individual. Kita baru disebut kaya secara sosial, jika kekayaan itu kita fungsikan utk mmbantu dan mnyenangkan orang lain dengan jalan infak, sedekah dn zakat. 5. Kaya secara spiritual, yaitu orang yang mampu mnghubungkan kekayaan dengan nilai spiritual yang kita yakini. Jika aktifitas finansial kita mndatangkan pahala,maka brarti kita telah kaya secara spiritual, sebaliknya jika aktifitas kita mendatangkan dosa, maka kita miskin secara spiritual walaupun secara finansial kekayaan kita melimpah. Aktifitas finansial mendapatkannya harus bersumber dari yg halal,tidak korupsi dan menipu, begitu juga cara penggunaannya bukan mengandung maksiat dan dosa. Wassalam,

No comments:

Post a Comment