Orang yang memiliki harta diperbolehkan mewasiyatkan hartanya untuk tujuan amal, atau diwasiyatkan kepada salah seorang yang bukan ahli waris yang sah. Perbuatan ini disebut wasiyah, dan untuk ini dianjurkan supaya membuat Surat Wasiat. Dalam Qur'an diuraikan bahwa kaum Muslim yang meninggalkan banyak harta kepada ahli waris, diwajibkan membuat wasiat. Qur'an mengatakan:
"Ditetapkan kepada kamu, apabila kematian mendekati salah seorang diantara kamu, jika ia meninggalkan kekayaan untuk orang tua, dan kerabat, agar ia membuat wasiat dengan cara yang baik; ini wajib bagi orang yang bertaqwa" (2:180).
Dan dalam Hadits, Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
"Kaum Muslim yang cukup harta untuk diwasiyatkan, tidak pantas jika ia bermalam dua malam tanpa mengantongi Surat Wasiat" (Bu.55:1).
Akan tetapi kewajiban membuat Surat Wasiat harus tunduk kepada pembatasan-pembatasan. Pertama, yang diwasiyatkan itu tak boleh lebih dari sepertiga dari jumlah kekayaan yang ditinggalkan (Bu.55:2-3); Kedua, Surat Wasiat itu tak boleh dibuat demi keuntungan salah seorang ahli waris (AD.17:6; Ah.IV hal.186). Dalam Qur'an diterangkan seterang-terangnya bahwa yang wajib membuat wasiat hanyalah orang yang kaya. Dalam Hadits juga diuraikan seterang-terangnya, mengapa yang diwasiyatkan itu dibatasi hanya sepertiga dari jumlah kekayaan yang ditinggalkan. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
"Meninggalkan ahli waris bebas dari kekurangan itu lebih baik daripada meninggalkan mereka menjadi pengemis kepada orang lain" (Bu.55:2).
Dan apabila harta yang diwasiyatkan itu terhalang oleh pinjaman, maka pinjaman itulah yang harus dilunasi dahulu, sebelum Surat Wasiat dilaksanakan.
http://darkuti.com/
http://darkuti.blogspot.com/
http://www.asianbrain.com/letter.html/711543
http://www.carabelajaralquran.com/?ref=wawanmuh
http://UangDownLoad.com/42590
http://SyariahMarketing.com/?id=karyawan
Hp.085268240487
Pin: 752EBF79
No comments:
Post a Comment